[Part #2 Budaya Positif]

  • Whatsapp
[Part #2 Budaya Positif]

[Part #2 Budaya Positif ]

Buanis.com Dalam menciptakan budaya positif berupa disiplin positif, perlu proses dalam menjalankannya karena kita pastinya dihadapkan dengan berbagai situasi karakteristik siswa yang beraneka ragam. Jika ada siswa yang melakukan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keyakinan kelas atau sekolah, sebagai guru kita harus mencari penyebab siswa melakukan pelanggaran agar kita mengetahui kebutuhan mana yang sedang berusaha dipenuhi oleh siswa tersebut. Mari kita melihat sebuah konsep 5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William Glasser dalam “Choice Theory”.

Menurur Dr. William Glasser menyatakan bahwa seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang dilakukan adalah usaha terbaik untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika mendapatkan apa yang diinginkan, sebetulnya saat itu sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar

Read More

5 Dasar Kebutuhan Dasar Manusia

1. Cinta dan kasih sayang (Kebutuhan untuk Diterima)

Budaya Positif
Budaya Positif

Studi kasus : Andi saat pembelajaran jarak jauh dan tatap muka terbatas di sekolah yang terjadwal setiap 3 kali dalam satu minggu tidak pernah merespon dan hadir serta tugasnya pun hampir semua tugas yang diberikan tidak dikerjakan, guru mata pelajaran dan wali kelas mengkonsultasikan ke Bu anis sebagai guru Bimbingan Konseling, Bu Anis sebenarnya sudah berkoordinasi dengan orang tua Andi, baik ayah maupun ibunya. Bu Anis mengetahui bahwa Andi tinggal dengan neneknya, ayah dan ibunya sudah berpisah dan tinggalnya berlainan kota, untuk mengetahui kendala yang dialami oleh Andi, Bu Anis mengundang wali Andi Bersama-sama menyelesaikan kendala Andi, dalam pertemuan tersebut Andi, dan Bu Anis membuat kesepakatan sekolah, dan bu Anis meminta baik ayah Andi, Ibu Andi untuk melakukan panggilan lewat whatsapp. Setelah membuat kesepakatan dengan Andi dan kedua orang tua lewat panggilan suara, Andi saat ini bisa hadir tatap muka disekolah dan tugas yang ditinggalkan sudah diselesaikan dengan didampingi oleh ayah dan ibu Andi walaupun secara online.
Dari studi kasus diatas sebenarnya andi memerlukan kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu anggota keluarganya. berikut dokumentasi kegiatan

2. Kebutuhan Bertahan Hidup

Budaya Positif
Budaya Positif

Kebutuhan bertahan hidup yaitu suatu kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, makanan, dan kebutuhan akan perasaan aman
Dari studi kasus diatas tentang andi, dengan kesepakatan yang telah dibuat membuat Andi termotivasi masuk tatap muka terbatas, karena andi kebutuhan akan perasaan aman andi peroleh.

3. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan)

Budaya Positif
Budaya Positif

Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui, dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk meninggalkan pengaruh.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan kekuasaan yang tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, mereka juga suka mengamati sebelum mencoba hal baru dan merasa kecewa bila melakukan kesalahan. Mereka juga biasanya rapi dan sistematik dan selalu Ingin mencapai yang terbaik.
Sebagai bentuk pemberian ruang bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, di SMPN 1 Plemahan setiap anak dibuatkan ruang untuk memamerkan karyanya di kelas masing-masing, Berikut Video pameran dari salah satu kelas

4. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)

Budaya positif
Budaya positif

Kebutuhan untuk bebas adalah suatu kebutuhan akan kemandirian, otonomi, memiliki pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup seseorang. Anak-anak dengan kebutuhan kebebasan yang tinggi menginginkan pilihan, mereka perlu banyak bergerak, suka mencoba-coba, tidak terlalu terpengaruh orang lain dan senang mencoba hal baru dan menarik.Untuk memfasilitasi murid dengan kebutuhan dasar mendapatkan kebebasan, siswa diberikan kebebasan dalam memahami materi dan menyampaikan kembali dalam bentuk apapun, berikut dokumentasinya

5. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)

Budaya Positif
Budaya Positif

Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan, bermain, dan tertawa. Glasser menghubungkan kebutuhan akan kesenangan dengan belajar. Anak-anak dengan kebutuhan dasar kesenangan yang tinggi biasanya Ingin menikmati apa yang dilakukan. Mereka juga konsentrasi tinggi saat mengerjakan hal yang disenangi. Mereka suka permainan dan suka mengoleksi barang, suka bergurau, suka melucu dan juga menggemaskan, bahkan saat bertingkah laku buruk.Untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam mendapatkan kesenangan, saya dalam pembelajaran melakukan role playing atau bermain peran

Agar budaya positif bisa dijalankan Bersama-sama oleh seluruh guru , Bu Anis sebagai calon guru penggerak melakukan Desiminasi terkait dengan disiplin positif, keyakinan kelas, motivasi budaya positif, 5 posisi control sebagai guru, dan segitiga restitusi, berikut video Desiminasinya

Demikian aksi nyata tentang budaya positif yang bisa penulis lakukan, belajar, bergerak dan menggerakkan

 

 

Buanis.com

Buanis.com

Administrator at Omah BuAnis.com
Omah buanis.com Adalah sebuah media online untuk Berbagi Informasi Seputar Bimbingan dan Konseling, inspirasi dan motivasi, dan beberapa topik Menarik lainnya.
Buanis.com
Buanis.com
Buanis.com
Editor: berbagai sumber

Related posts