Daftar Isi
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
Mengapa sih kita harus membahas tentang stress dan cara mengatasinya ? tujuannya agar kita Dapat memahami gejala-gejala stress serta faktor-faktor penyebab dan cara mengatasinya.
Setiap orang pasti mengalami perasaan stress dan tidak ada seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari stress. Namun, stress bisa dikelola sehingga justru mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stress tidak boleh dihilangkan sama sekali karena dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan dinamika hidup” (Mudjaddid, Diffy: 2005). Maka dibutuhkan sebuah kecakapan dalam menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan (respon) secara proporsional dengan demikian manusia bisa memperbaiki kualitas hidupnya. Kemampuan mengolah ini tidak datang begitu saja tetapi didapatkan melalui sebuah proses.
Pandemi yang tak kunjung berakhir dan pembelajaran masih dilakukan secara daring. Pasti ada kalanya menyenangkan kadang juga bikin stress, menurut kalian apa sih yang dimaksud dengan stress?
A. Pengertian stress
ada 2 pengertian stress:
- Gangguan atau kekacauan mental dan emosional
- Tekanan.
Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai suatu respons penyesuaian Seseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan.
Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku terhadap stressor hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal.
Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai persepsi orang yang memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum tentu dipersepsi mencekam bagi orang lain. Seseorang mengalami stress pastinya ada factor penyebab dan dampak stress, mari kita bahas apa saya factor yang menyebabkan stress dan dampaknya apa saja.
B. Faktor penyebab stress
Ada 3 sumber utama factor penyebab stress, yaitu :
- Lingkungan : Lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan penyesuaian diri. Lingkungan rumah, lingkungan pertemanan di media social, lingkungan belajar apalagi pembelajaran jarak jauh secara daring
- Fisiologis : perubahan kondisi tubuh. Pada masa remaja pastinya ada perubahan fisiologis yang akan berkembang. Dengan situasi pandemic yang mengharuskan kalian tetap dirumah, menjaga jarak dalam bersosialisa menyebabkan perubahan fisiologis yang baru kita sadari berkembang dengan cepat, jika kita tidak menerima perubahan itu pastinya akan bikin stress.
- Pikiran kita : Dengan situasi pandemic kadangkala kita dihinggapi dengan pikiran-pikiran yang negative, mulai dari pikiran takut tergejala mengalami covid 19, pikiran merasa ditekan saat pembelajaran di rumah, jarang bisa bergaul dengan teman sebaya atau mungkin tekanan dari media social yang menyuguhkan berita membuat pikiran kita jadi stress.
Demikianlah factor yang menyebabkan stress, selanjutnya kita bahas gejala-gejala remaja yang mengalami stress.
C. Gejala-gejala remaja mengalami stress
- Kehilangan minat dan kegembiraan pada hampir semua aktivitas dan hal ini hampir terjadi setiap hari.
- Berat badan mengalami penurunan, padahal tidak sedang melakukan diet.
- Mengalami insomnia (kesulitan tidur) atau hipersomnia (suka tidur atau lebih banyak tidur) hampir setiap hari.
- Mengalami penurunan minat dalam melakukan aktivitas yang terjadi hampir setiap hari dan kehilangan energi hampir setiap hari.
- Merasa dirinya tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan.
- Kehilangan kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi
- Munculnya perasaan sedih hampir setiap hari
- Munculnya pikiran-pikiran tentang kematian, ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana, atau adanya usaha percobaan bunuh diri.
Apakah kalian mengalami salah satu gejala stress seperti diatas ? jika kalian mengalami gejala seperti diatas maka segeralah minta bantuan orang yang kalian percaya untuk membantu menyelesaikan stress yang kalian alami, atau carilah penyebab gejala stress yang kalian alami dan cari cara mengatasinya. Karena jika kalian tidak mencari cara mengatasi gejala stress yang kalian alami maka akan berdampak yang pertama pada Fisiologis yaitu sejumlah gangguan fisik misalnya gampang sakit, dampak yang kedua adalah Dampak Psikologis (Keletihan emosi, Terjadi depersonalisasi, Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses. Dampak yang ketiga adalah dampak prilaku ( seseorang yang stress akan cepat emosi, suka marah yang tidak jelas, menyakiti orang lain, bahkan menyakiti dirinya sendiri.
D. Mencegah mengalami stress
Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis.
- Lapis pertama – primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Untuk keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya: skill mengatur waktu, skill menyalurkan, skill mendelegasikan, skill mengorganisasikan, menata, dst.
- Lapis kedua – Secondary prevention, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi stressor, dengan cara exercise, diet, rekreasi, istirahat, dst.
- Lapis ketiga – Tertiary prevention, strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive ( social-network) ataupun bantuan profesional .
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari materi diatas adalah kita perlu mengatasi dan mencegah stress salah satunya adalah memahami cara mengatasinya
- S : Study skills
- T : Tempo – Time management
- R: Rehat – Rest (istirahat)
- E : Eating & Exercise – Makan dan Olahraga Kebugaran
- E : Self-talk – Percakapan kalbu
- S : Social support – jaringan pendukung